top of page

Tentang Ponpes Al-Hikmah

Palirangan Payaman Solokuro Lamongan
Profil Ponpes Al-Hikmah?

 

Pondok Pesantren Al-Hikmah Palirangan adalah sebuah pondok pesantren yang didirikan atas kelanjutan dari rintisan dakwah Kyai Muntasam Takim di Dusun Palirangan, Desa Payaman, Kecamatan Solokuro. Kurikulum pesantren ini menyentuh semua kalangan. Pengasuh utama pesantren ini adalah KH. Musthofa Muntasam, Lc. Beliau adalah anak ketiga dari Kyai Muntasam. Pada tahun 2008, sasaran awal ponpes Al-Hikmah ini adalah anak-anak muallaf dari berbagai daerah, namun lebih banyak dari daerah Nusa Tenggara Timur. Hingga sekarang, Al-Hikmah telah membangun pendidikan formal untuk anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SDIT Al-Hikmah). Tidak hanya itu, Al-Hikmah rutin mengadakan kajian mingguan dan harian, selain itu Al-Hikmah juga membentuk Sport Center sebagai wadah para pemuda pemudi Palirangan untuk bersilaturrahim.

 

Fasilitas
1. PAUD Al-Hikmah
2. SDIT Al-Hikmah Palirangan
3. SPORT CENTER
4. Pondok Putri
5. Masjid
Komunitas
1. Ibu-Ibu Pengajian Ahad Malam
2. Arek Palirangan
3. Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Hikmah Palirangan
Biografi Pengasuh Utama Ponpes Al-Hikmah
​​(Ustadz Musthofa Muntasam)
Nama asli Ustadz Musthofa Muntasam adalah Musthofa sedangkan nama Muntasam adalah tambahan dari almarhum ayahnya, nama ayah beliau adalah Muntasam Takim. Beliau lahir di Dusun Palirangan-Lamongan. Ia Pernah belajar di MI Palirangan, adapun Tsanawiyah dan Aliyah di pondok pesantren Maskumambang Gresik, kemudian beliau melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Ampel. Kemudian Bergabung dengan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia pada tahun 1982 dan menyambi kuliah di Universitas Islam Syeh Yusuf jurusan Aqidah, dan lulus pada tahun 1987 di Tangerang. Kemudian melanjutkan studinya dengan beasiswa penuh dari pemerintah Saudi di Universitas Islam Raja Saud Riyad (King Saud University) jurusan bahasa arab dan kebudayaan Islam. Kemudian beliau juga mengambil jurusan Tarbiyah pada Dirosah Islamiyah, dan melanjutkan lagi setingkat S2 di Tadribul Mualimin Intaqtu Muta’alim pada jurusan Bahasa Arab.
Ustadz Musthofa aktif dalam berorganisasi seperti di IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), IPPM ( Ikatan Pelajar Pondok Pesantren Maskumambang), Dewan Da’wah, DKMPI, KONI, Pramuka, FKAMPUNGI (Forum Komunikasi Pelajar Indonesia Di Arab Saudi), PBB (Partai Bulan Bintang) dari 2003 hingga sekarang, beliaulah yang mengurus PBB dari wilayah, PBB cabang Lamongan dan Majlis Syuro’, dan beliau juga merupakan Ketua Dewan Da’wah Lamongan.
Jabatan yang pernah diemban oleh Ustadz Musthofa ialah sebagai ketua di IPM, KONI, IPPBM, Koperasi Yunit Desa dan FKAMPUNGI. KNPI menjadi Sekretaris, di PBB, dan pernah menjabat sebagai ketua dan ketua majlis pertimbangan wilayah dan wakil ketua pertimbangan wilayah.
Ustadz Mustofa gemar membaca buku buku keagamaan, karenanya beliau mengatakan ”Andaikan saya berhenti belajar maka saya akan kalah dengan ummat kita, dan untuk menambah ilmu dan wawasan, sehingga saat berda’wah kita mempunyai inovasi baru ”.
Adapun penghargaan yantg pernah beliau peroleh diantaranya adalah ia pernah memperoleh: juara 2 untuk penulisan ilmiyah HANKAM yang diselengarakan oleh kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi kemudian dari atasan pendidikan, dari atasan perguruan dan dari kemenag lokal.
Ustadz Musthofa juga pernah dikirim oleh Dewan Da’wah untuk berda’wah ke Timor-Timor, dikirim oleh Diplomat Arab Saudi ke Italy untuk mengajar disana pada tahun 1998, berda’wah di Batam, Sumatra, Sulawesi, dan akhirnya menetap dan berda’wah di Surabaya sejak 2002 sampai sekarang.
Ustadz Musthofa mempunyai beberapa ujian yang dianggap berat yaitu ketika dalam medan da’wah akan tetapi ayahnya sedang sakit, beliau mau meninggalkan jama’ah juga tidak mungkin namun disisi lain yang sakit adalah orang tua, kemudian juga saat istri beliau mau melahirkan tapi beliau sedang di lapangan padahal istri sangat mengharapkan suami ada di sisinya.
Ustadz Musthofa juga mempunyai hal yang berkesan tentunya ketika berda’wah seperti ketika di angkat oleh jama’ah pada saat mau menyebrangi sungai ketika banjir, ketika itu jama’ah berkumpul untuk memikulnya agar tidak basah.
Kemudian juga ketika krisis bahan bakar, Allah memberikan karomah kepada beliau ketika dulu beliau di Surabaya dan ayah beliau sedang sakit di rumah, maka beliau ditelfon untuk pulang, akhirnya pulanglah beliau pukul sepuluh malam, akan tetapi ditengah perjalanan motor beliau kehabisan bensin dan harus diisi bensin agar bisa jalan kembali, kemudian disaat perjalanan beliau, ditengah hutan motor itu berhenti lalu beliau mengadu kepada Allah SWT, bahwa kepulangan ini, untuk ayah beliau yang sedang sakit, akan tetapi malam itu bensin sudah tidak ada, maka jika engkau Ya Allah bisa menghidupkan orang yang mati maka motor ini jauh lebih muda engkau hidupkan, maka beberapa saat kemudian setelah beliau mengadu, beliau mencoba menghidupkan kembali motor yang tanpa bensin itu, tiba motor itu bisa nyala seperti sedia kala.
Kemudian beliau melanjutkan perjalanannya, namun ditengah perjalanan beliau bertemu seorang anak kecil pada jam dua malam, di pinggir jalan, anak kecil tersebut menawarkan bensin, kemudian ketika beliau berhenti dan membeli bensin lima liter untuk motornya, akan tetapi setelah memasukan bensin itu, kemudian beliau mengambil uang untuk membayarnya, anak kecil itu sudah hilang.. Wallahualam. kejadian seperti itu sering beliau alami ketika dalam berda’wah.
 
Maka dari itu beliau semakin yakin bahwa ketika seorang hamba ikhlas dijalan Allah dan yakin maka akan ditolong oleh Allah dengan berbagai cara.

Semoga Allah selalu merahmati beliau. Amin.

( Dikutip dari J u r n a l B i n a U m m a t | V o l . 1 N o . 2 | 2 0 1 8 )

FOLLOW US:

  • Google+ B&W
  • Facebook B&W
  • LinkedIn B&W

© 2023 by Funeral Home. Proudly created with Wix.com

bottom of page