
PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH
Palirangan, Solokuro, Lamongan 62265
Tumbuh Bersama Masyarakat dan Pemuda
Sirah Nabawiyah 3
III. Masa Hijrah sampai kembali keharibaan ilahi.
Gangguan Musyrikin Quraisy teramat pilu, hususnya bagi dhua’fa yang tidak mempunyai pembela. Sementara da’wah Rasul Saw. Terus bergulir merambah para Kabilah yang datang disetiap musim haji. Berita-berita kenabian Muhammad Saw. tersiar menjadi buah-bibir para peziarah Baitullah al haram.
Rombongan dari Yatsrib ( Madinah ) menerima kenabian setelah sekian lama mereka mendengar berita itu dari para Yahudi Madinah. Maka tercapailah Bai’ah Aqobah pertama antara Rasululllah Saw. dengan rombongan dari Yatsrib sebanyak 12 orang. Peristiwa ini merupakan awwal dari strategi da’wah yang terjadi pada tahun 12 dari kenabian untuk segera ditindak lanjuti dimusim haji tahun depan.
Musin haji tahun 13 kenabian adalah musim yang ditunggu-tunggu oleh rombongan dari Yatsrib saat mana datang dengan membawa anggauta dalam jumlah besar untuk keperluan yang lebih besar dibawah pimpinan Al Barra’ bin Ma’rur. Kaab bin Malik menceritakan : “ Kami keluar dengan rombongan besar. Maka ketika Kami usai melaksanakan haji, Kami tidur agak sore ditenda-tenda Kami . Lalu ketika malam tinggal sepertiga, Kami keluar dengan 73 laki-laki dan dua orang wanita untuk menemui Rasulullah Saw. di Aqobah “. ( Ibnu Hisyam 2/94 – 97 ).
Maka ketika Kami sudah berkumpul, Rasulullah Saw. mulai berbicara: “ Saya bai’at kepada kalian agar kalian membela Saya sebagaimana kalian membela Istri-istri kalian dan anak-anak kalian “. Kemudian Al Barra’ bin Ma’rur menggapai tangan Rasulullah Saw. sambil menjawab: “ Demi Allah yang mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, kami akan membela Anda sebagaimana kami membela keluarga kami, maka kami bai’at yaa Rasulallah. ( Ibnu Hisyam 2/96 )
Ketika bai’at selesai dilaksanakan, Rasulullah Saw. berkata : “ Pilihlah dari kalian dua belas orang agar menjadi penghulu bagi kaumnya “. Maka keluarlah sembilan orang dari suku Khozraj dan tiga orang dari suku Aus. Buchori dan Muslim meriwayatkan bahwa point-point baiat itu adalah sebagai berikut :
Jabir berkata : “ Kami bai’at untuk apa ya Rasulallah ? “. Beliau berkata :
1. Untuk dengan dan taat disaat longgar dan sempit.
2. Untuk berinfaq disaat susah dan senang.
3. Untuk beramar ma’ruf dan nahi mungkar.
4. Untuk menegakkan Agama Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela.
5. Untuk menolongku jika Aku datang kepadamu. Membelaku sebagaimana kalian membela keluarga kalian dan kalian akan mendapat surga.
( Ahmad/ Fathur rabbani 20/270, Ibnu katsir Bidayah wan Nihayah 3/175, Ibnu hajr/fath 15/75 )
Rombongan haji dari Madinah telah kembali, kerinduannya terhadap Rasulullah Saw. kian menggelembung. Maka turunlah perintah hijrah ke Madinah yang disambut gembira oleh Muslimin. Mereka meninggalkan Makah, rumah dan hartanya dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Ada yang dengan terang-terangan, adapula yang dengan sembunyi-sembunyi semua itu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bersemangat untuk segera mendapat kebebasan dari belengu Quraisy dengan keangkuhannya.
Gelombang hijrah Muslimin Makah ( Muhajirin ) disambut suka-cita oleh Muslmin Madinah ( Ansor ), kecuali bahwa kegembiraan itu menjadi kurang sempurna oleh ketidak hadiran Rsulullah Saw. diantara mereka. Karena Rasulullah Saw., Abu bakar dan keluarganya serta Ali bin Abi Tholib masih tertinggal di Makah. Maka ketika perintah hijrah untuk Rasulullah Saw. telah tiba, Rasulullah pergi ke rumah Abu Bakar disiang hari yang ketika itu sangat panas. Maka tahulah Abu Bakar bahwa ada peristiwa yang sangat penting dengan kehadiran Rasulullah diluar kebiasaanya itu. ( Buchori/fath 15/88/H 3905, tarikh thobari 2/377 – 379 ).
Rasulullah memilih Abu Bakar sebagai pendamping hijrah dan langsung menuju Madinah, melainkan menuju kearah selatan menuju Gua Tsur. Perjalanan ke Gua sangat mencekam hingga sekali waktu Abu Bakar berjalan dibelakang Rasulullah dan sekali waktu kemudian pindah didepannya dengan wajah gugup.
Ketika ditanya oleh Rasulullah tentang sikap aneh dan kegugupannya itu dia menjawab : “ Jika Aku ingat musuh-musuh kita, maka saya mau maju kedepan. Dan jika Saya ingat bahwa kita sedang diintai oleh orang-orang Quraisy, maka Aku pindah kebelakang “. ( Dalaail Baihaqi 2/476, Ibnu hajar fath 15/91 )
Rasulullah masuk Madinah pada hari Senin 2 Rabiul Awwal tahun 14 kenabian atau tahun pertama Hijriyah bersamaan dengan 23 September tahun 622 Masehi. ( Rahiq al mahtum 190 – 191 ) yang disambut suka-cita oleh Muslimin Madinah ( Ansor dan Muhajirin ). Beliau mukim di Quba selama 14 hari dan mendirikan Masjid Quba yang kemudian diziarahinya setiap hari sabtu sepanjang hayat Beliau.
Dari Quba Beliau masuk Madinah setelah Jum’at dan membiarkan tali kekang Untanya terlepas sampai akhirnya duduk dan berhenti dirumahnya Abu Ayyub Anshori. Tindakan pertama kali yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. adalah mendirikan Masjid sebagai pusat kegiatan Umat Islam selain untuk shalat lima waktu. Dan pembangunan ini berlangsung 12 hari yang kemudian Beliau pindah ke Masjid dari rumahnya Abu Ayyub Al Anshori. ( Dalaail Baihaqi 2/509 )
Hal-hal yang dilakukan Rasulullah Saw. setibanya di Madinah sebagai prioritas sebelum membangun masyarakat dan pemerintahan yang islami adalah :
1. Membangun Masjid sebagai pusat kegiatan Umat.
2. Mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshor.
3. Mengadakan perjanjian untuk hidup berdampingan dengan Yahudi Madinah.
Pilar-pilar ketatanegaraan dan hukum-hukum kemasyarakatan disempurnakan semasa periode Madinah selama sepuluh tahun yang ditutup dengan haji wada’ dan kesempurnaan Islam sebagai agama yang diterima dan diridloi olehNya. ( Qs. 5 : 3 )
……. Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…. ( Qs. 5 : 3 )
Hari-hari menjelang kepergian Beliau kehadirat Allah Swt. Beliau mengumpulkan keluarganya meminta agar diijinkan untuk tinggal dirumah Aisyah Ra. Saat itu hari Rabu, lima hari sebelum wafat. Rasulullah Saw. menyempatkan masuk Masjid dan duduk diatas mimbar menyampaikan pesan-pesan.
صحيح البخاري م ت البغا/6 - (ج 1 / ص 446)
لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مسجدا
“ Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai Masjid “.
Pada hari Senin 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah Beliau menghembuskan nafas yang terakhir yang sebelumnya sempat memberikan pesan-pesan dan wasiat :
الصلاة الصلاة وما ملكت أيمانكم " وذكر ذلك مرارا. رواه البخا ري
“ Shalatlah, …shalatlah, dan semua budak-budak yang kamu miliki “. ( Buchori 2/641 )
Beliau meninggal diusia 63 Tahun dan dikuburkannya di Madinah setelah rentang panjang perjuangan menegakkan Agama Allah. Shalawat serta salam buat Engkau ya Rasulullah.
Budi pekerti yang Agung ( Qs. 68 : 4 )
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Memiliki keteladanan yang sempurna bagi semua golongan dan tingkatan. Bagi semua kawan dan lawan dan bagi orang yang menghendaki ridlo Allah.
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
------888-----
Disampaiakan pada Kajian Sirah Nabawiyah Guru dan karyawan Yayasan Al Falah Surabaya Ramadlon 1431 H